“Kita ingin nilai tambah itu ada di tanah air. Sehingga selain memberikan penerimaan negara yang semakin besar berupa pajak, berupa royalti, berupa penerimaan negara bukan pajak, juga bisa membuka lapangan kerja yg sebesar-besarnya untuk rakyat kita,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu Jokowi mengatakan ada kenaikan nilai ekspor yang signifikan dari penghentian ekspor bahan mentah nikel. Dimana sebelumnya ekspor bahan mentah nikel menghasilkan USD1 miliar atau Rp15 triliunan. Sementara setelah diekspor dalam bentuk bahan jadi maupun setengah jadi, nilai yang dihasilkan mencapai Rp300 triliun.
“Saya cek akhir tahun kemarin ekspor kita untuk besi baja, artinya besi baja ini dari nikel menghasilkan USD20,8 miliar, Rp300 triliun. Dari Rp15 triliun melompat menjadi Rp300 triliun. Dan membuka lapangan pekerjaan yang sangat banyak sekali,” tuturnya. (TYO)