Terdiri atas platform yang masih dioperasikan sebanyak 512 unit, platform tidak beroperasi sebanyak 116 unit, platform telah already abandonment sebanyak 7 unit, akan berhenti beroperasi seiring dengan berkurangnya cadangan migas karena produksi.
Dengan tidak aktifnya anjungan tersebut, diperlukan usaha untuk mengembalikan lingkungan operasi ke kondisi awal sesuai dengan aspek keselamatan fasilitas dan lingkungan hidup.
Adapun, persebaran platform terbanyak adalah di sekitar Jawa Barat, Jakarta dan Banten serta Lampung yang mencapai sekitar 339 platform. Diikuti di selat Makassar yang berjumlah 193 platform.
Dari sisi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), yang terbanyak adalah Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) yang mencapai 73 platform, kemudian EMP Gebang sebanyak 14 platform dan PHE Offshore Southeast Sumatra (OSES) sebanyak 11 platform.
“Melalui kehadiran Korporasi KHAN Co., Ltd ini juga diharapkan dapat membangun kolaborasi untuk menciptakan kebermanfaatan ekonomi yang berkelanjutan terhadap platform yang sudah tidak beroperasi tersebut dan menjadi peluang bisnis bagi perseroan ke depan,” pungkas Ratih.
(SLF)