Dia memastikan pemerintah tidak akan memberikan subsidi untuk bahan bakar yang digunakan masyarakat kelas menengah atas, misalnya Pertamax Green 95.
Namun, produk BBM yang menyasar atau dikonsumsi oleh masyarakat dengan ekonomi kelas menengah ke bawah tetap mendapat subsidi pemerintah.
"Nah kalau yang bioethanol kan memang targetnya beda, middle up. Yang enggak mampu tetap disubsidi. Yang middle up, yang pakai mobil mewah masa' harus terus disubsidi? Harus ada kerja sama orang yang mampu untuk membantu orang yang kurang mampu," katanya.
Untuk diketahui, pemerintah terus mendorong penggunaan BBM yang ramah lingkungan. Hal ini untuk meningkatkan kualitas udara yang kian memburuk.
Bahkan, pemerintah melalui Kementerian ESDM tengah mengkaji pembatasan Pertalite dan mengalihkan subsidi ke Pertamax.
(YNA)