IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali menyinggung pengelolaan dana pensiun BUMN (Dapen). Menurutnya, Dapen BUMN rawan diselewengkan.
Saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Erick mengungkapkan keinginannya agar Dapen BUMN dapat dikelola secara transparan dan profesional. Karena dia khawatir kasus mega korupsi di PT Jiwasraya dan PT Asabri terjadi di BUMN lainnya.
"Yang kita inginkan bahwa para pensiunan ini mendapat kepastian, tetapi pengelolaannya harus profesional. Karena kembali sama kasusnya dengan Jiwasraya-Asabri adalah penempatan investasi yang tentu ini tak punya standar sehingga bisa terjadi, masih bilang bisa, kita gak boleh menduga-duga, bisa terjadi tentu penyelewengan," ungkap Erick, Senin (5/12/2022).
Saat ini, Erick mencatat ada 65 persen dana pensiun BUMN yang harus dapat perhatian khusus. Sisanya 35 persen, Dapen BUMN masih terbilang sehat dalam pengelolaanya.
"Karena kan ini seusia aturan masing-masing BUMN boleh punya dana pensiun sendiri. Dan ini yang saya rasa mengkhawatirkan, kalau deteksi awal, ini tidak menakut-nakuti, tapi 35 persen yang sehat, 65 persen harus ada perhatian khusus. Nah perhatian khusus dulu," ucap dia.