Menurut Nicke, Erick telah mendorong operasional Pertamina agar lebih efisien. Baik Holding maupun Subholding terus diminta mengambil langkah penghematan biaya investasi dan biaya operasional.
"Pak Erick Thohir sebagai Menteri BUMN telah memberikan perhatian tinggi pada proses restrukturisasi organisasi dan bisnis Pertamina, sehingga kinerja Pertamina Group kian gemilang," katanya.
Untuk memenuhi energi nasional di masa depan, lanjut Nicke, tantangan yang diberikan oleh Menteri BUMN untuk melakukan transisi energi, telah melecut Pertamina untuk melakukan program dekarbonisasi.
Hasilnya, sampai dengan 2022, Pertamina telah berhasil menurunkan 29% emisi karbon dari kegiatan operasionalnya.
“Pencapaian ini telah menempatkan kinerja ESG Pertamina di peringkat ke-2 secara global pada sektor Integrated Oil & Gas Company. Dengan seluruh pencapaian tersebut, Pertamina menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk ke dalam Global Fortune 500 Companies," tutur dia. (NIA)