Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 2045 akan terus tumbuh 5%. Pada tahun yang sama, Indonesia menjadi negara keempat ekonomi terbesar di dunia.
Untuk mencapai hal ini, dia mengharuskan adanya persatuan nasional karena erat kaitannya dengan kesejahteraan ekonomi. Erick geram lantaran masyarakat kerap saling menyalahkan. Akibatnya, pesimisme justru mendominasi masyarakat Indonesia.
"Kita ini selalu saling menyalahkan, sehingga muncul pesimisme, apalagi di era digital. Ibarat menonton sepak bola, komentator selalu lebih jago dari pemain," tutur dia.
Erick mencatat penting bagi Indonesia memiliki karakter sebagai sebuah bangsa. Keutuhan sebagai satu bangsa tidak lepas dari kesejahteraan ekonomi. Kerukunan tidak mungkin tercipta jika ada keseimbangan. Keadilan harus diciptakan. "Namun jangan selalu berbicara bahwa ekonomi tidak adil," tegas dia. (FRI)