IDXChannel - Biaya logistik di Indonesia dinilai masih mahal sehingga membuat daya saing Indonesia tertekan. Peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dinilai penting untuk ikut menekan biaya logistik.
Menteri BUMN, Erick Thohir menilai, biaya logistik nasional masih tinggi dibandingkan dengan negara lain sehingga perlu diturunkan lebih rendah lagi.
"Sejauh ini Indonesia sudah mampu menekan biaya logistik hingga (menjadi) 13-14 persen, tapi itu masih tinggi dibanding negara-negara lain,” ujar Erick kepada wartawan usai bertemu Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi di Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Jakarta, Selasa (29/10/2024).
Saat ini, porsi biaya logistik terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 14 persen. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan 2014 di mana porsinya mencapai 24 persen.
Erick mengungkapkan, Presiden Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan agar Kementerian BUMN dan Kemenhub mengambil inisiatif untuk menekan biaya logistik dari sisi transportasi. Salah satu strategi awal yang ditempuh adalah merevisi regulasi di bidang logistik.
“Karena itu, sesuai arahan Presiden Prabowo untuk mendukung program swasembada pangan, energi, dan hilirisasi, maka hari ini saya melanjutkan koordinasi dengan Menteri Perhubungan agar biaya (logistik) itu bisa ditekan lagi," katanya.
Mantan Presiden Inter Milan itu juga memastikan BUMN di bidang transportasi, seperti Injourney Airports, PT Pelindo (Persero), PT KAI (Persero), hingga PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) bisa ikut menekan biaya logistik secara bertahap.
"Kami juga ingin meningkatkan integrasi moda transportasi dan infrastruktur pendukungnya sehingga mampu meningkatkan pelayanan dan meningkatkan kunjungan baik wisatawan lokal maupun internasional," ujar Erick.
(Rahmat Fiansyah)