Adapun obat yang tersedia adalah Azitromisin diperkirakan mencapai hingga 13 juta, Zinc hampir 15 juta, Paracetamol 30 juta, Vitamin C 77 juta, Ambroxol 26 juta, Vitamin D3 sebanyak 20 juta, Oseltamivir 32 juta, dan Favipiravir 83 juta.
Sementara, obat-obatan sudah disiapkan hingga 31 Juli tahun ini berupa Azitromisin sebanyak 980.000, Zinc sebanyak 1,2 juta, Paracetamol 2,3 juta, Vitamin C 7,6 juta, Vitamin D 1,6 juta, Oseltamivir 7,7 juta, Favipiravir 4 juta, dan Avico 1,5 juta.
Untuk target produksi, kata Erick, PT Indofarma Tbk, akan memproduksi Oseltamivir sebanyak 18,4 juta butir per bulan, Favipiravir 52 juta tablet per bulan. Di lain sisi, ketersediaan obat pun akan diproduksi industri farmasi swasta.
"Harus kita genjot terus, karena kembali tadi, 90 persen bahan bakunya impor. Ini yang harus kita rubah. Tapi kita kembali, dalam jangka pendek ini, kita tingkatkan produksi dobel, di kami, di BUMN itu, Oseltamivir, Indofarma kita sekarang tingkatkan jadi 18,4 juta butir per bulan, lalu Favipiravir 52 juta tablet per bulan, kita tingkatkan, dan saya berharap dari teman-teman swasta juga membantu, kita fokus generik," tutur dia. (RAMA)