Indonesia, lanjut dia, harus melakukan akselerasi hilirisasi agar tidak terus menerus mengirimkan bahan baku ke luar negeri. Dia menilai industri turunan SDA mempunyai dampak besar dalam mengerek pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja.
"Kita punya potensi besar dalam pengembangan Nikel dan kelapa sawit. Kita menguasai 25 persen cadangan Nikel dunia, turunannya ini banyak sekali, mulai dari produk baja, baterai, turbin pesawat, sampai otomotif," ucap dia.
Erick mengatakan Indonesia juga merupakan produsen crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit mentah terbesar dunia dengan kapasitas produksi mencapai 46 juta ton per tahun.
Dia memandang kelapa sawit memiliki produk turunan yang sangat banyak hingga 80 produk seperti minyak goreng, kosmetik, bahan campuran makanan, hingga energi nabati.
"Hilirisasi SDA juga mendukung transformasi dan inovasi Eco-Lifestyle untuk menjadikan Indonesia sebagai tempat tinggal yang lebih baik di masa depan," tutur Erick.