sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Evaluasi Tiga Proyek, Menhub Tinjau Terminal Amplas Medan

Economics editor Wahyudi Aulia Siregar
28/06/2024 15:23 WIB
Peninjauan ini, dilakukan untuk mengevaluasi tiga program dan proyek Kementerian Perhubungan yang ada di Kota Medan.
Evaluasi Tiga Proyek, Menhub Tinjau Terminal Amplas Medan (FOTO:MNC Media)
Evaluasi Tiga Proyek, Menhub Tinjau Terminal Amplas Medan (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi melakukan peninjauan ke Terminal Terpadu Tipe A Amplas di Jalan Panglima Denai, Kelurahan Timbang Deli, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, Sumatra Utara, Jumat (28/6/2024) siang.

Ikut bersama Menteri Budi, Direktur Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Risyapudin Nursin dan Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution.

Peninjauan ini, dilakukan untuk mengevaluasi tiga program dan proyek Kementerian Perhubungan yang ada di Kota Medan. Pertama adalah mengevaluasi program revitalisasi Terminal Amplas yang sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu.

"Tadi saya cek langsung dan mendapatkan informasi dari Kepala Terminal Amplas bahwa ada lonjakan yang luar biasa dari jumlah bis maupun jumlah penumpang. Ini Menunjukkan bahwa keputusan kita untuk menjadikan Terminal Amplas menjadi terminal terpadu adalah tepat. Karena kita tahu juga bahwa pergerakan antar kota di Sumatra Utara, Aceh dan Riau itu banyak sekali," kata Menteri Budi.

"Kita pandang ini sebagai salah satu kegiatan yang baik, dan saya apresiasi Ditjen Perhubungan Darat serta Pak Wali Kota yang selalu berkolaborasi," tutur Budi.

Kedua adalah untuk meninjau persiapan projek pembangunan Bus Rapid Transit (BRT) antara Terminal Amplas dan Terminal Pinang Baris. Proyek ini bernilai Rp 1,8 triliun yang diperoleh dari pinjaman Bank Dunia (World Bank).

"World Bank memberikan pinjaman Rp 1,8 triliun kepada Kota Medan dan Bandung untuk BRT. Nah ini kita tinjau dan evaluasi persiapan-persiapannya dan kegiatan yang akan dilakukan," kata Budi.

Budi menerangkan, proyek BRT itu nantinya akan dikerjakan oleh konsultan internasional asal Shanghai, China, yang telah ditunjuk oleh Bank Dunia karena kompetensi dan pengalaman mereka.

"Jadi pinjaman Rp 1,8 triliun itu nantinya untuk pembangunan depo senilai Rp 300 miliar dan sisanya untuk pembangunan infrastruktur pendukung BRT lainnya. Seperti jalan, trotoar, halte yang ikonik, pedistrian, serta taman-taman di sepanjang koridor penuh yang panjangnya mencapai 10 kilometer. Tendernya nanti di Kementerian Perhubungan," katanya.

"Nanti di depo itu akan ada fasilitas pengisian daya baterai (charing station) untuk bisa memenuhi perencanaan kita untuk merubah kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik berbasis baterai (EV)," ujarnya.

Lewat program BRT yang didanai pinjaman World Bank ini, sebut Budi, pihaknya berharap Medan dan Bandung nantinya menjadi percontohan bagi daerah-daerah lainnya di Indonesia.

"Kita harapkan projek BRT itu akan selesai di akhir 2025 dan dimulai Oktober 2024. Doakan kami bisa menyelesaikan proses-proses pelalangan yang governence, agar ini bisa selesai dengan baik," kata dia.

Yang ketiga, lanjut Menteri Budi, peninjauan ini dilakukan untuk meninjau langsung Terminal Amplas sebagai aset negara yang bisa dioptimalkan untuk mendatangkan pendapatan lewat kerjasama dengan pihak ketiga. Seperti pembangunan hotel, kantor, rumah sakit maupun kegiatan usaha lain yang memanfaatkan lahan di Terminal Amplas.

"Kita punya lahan di sini. Oleh karenanya nanti kalau ada pihak-pihak yang ingin bekerjasama, bikin hotel, kantor, rumah sakit, supaya lahan yang dimiliki oleh negara melalui Kementerian Perhubungan ini begitu produktif. Saya melihat perkembangan koridor Medan ini bagus, apa yang kita lakukan optimal, harapannya ke depan bukan hanya 70, Pemda kota dan provinsi bisa menambah dalam jumlah yang banyak," ujar dia.

Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution, mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Perhubungan atas perhatian yang lebih yang diberikan kepada Kota Medan. Bobby pun menegaskan komitmennya untuk mendukung agar seluruh proyek yang dicanangkan Kementerian Perhubungan itu bisa selesai dengan baik.  

"Kami dari Pemerintah Kota berterima kasih kepada Kemenhub, yang menjadikan kota Medan ini  menjadi salah satu pusat perhatian dari Kementerian perhubungan. Dari beberapa program Kemenhub banyak yang masuk ke Medan untuk membantu masyarakat. Oleh karena itu kami dari Pemko Medan, menyampaikan komitmen agar seluruh proyek, seluruh pekerjaan yang ada di Kota Medan, akan kita Support. Tadi ada depo, yang disampaikan, kita punya lahan nanti yang akan diserahkan untuk pembangunan depo itu," tuturnya.





(SAN)

Advertisement
Advertisement