Selain itu, Kukuh juga menyoroti tingginya suku bunga di Indonesia. Berdasarkan kajian Gaikindo, kenaikan suku bunga berdampak pada kinerja penyaluran kredit kendaraan bermotor. Dia mengatakan semakin tinggi suku bunga, semakin tinggi pula potensi rasio kredit bermasalah alias nonperforming loan (NPL).
"Jadi ketika ada kenaikan NPL, lembaga keuangan mulai memperketat persyaratan pemberian kreditnya. Sedangkan 80 persen penjualan kendaraan bermotor kan pakai kredit sehingga terjadi penurunan," kata Kukuh.
Kondisi inilah yang terjadi saat ini dimana sepanjang enam bulan pertama tahun ini, penjualan mobil secara nasional hanya 407.833 unit, turun 19,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Data tersebut menunjukkan pabrikan otomotif kesulitan menjual mobil di atas satu juta unit setiap tahunnya di pasar domestik.
Secara siklikal, Kukuh juga menilai pemilu di Februari 2024 yang berlanjut momen Ramadan dan Idul Fitri pada Maret dan April 2024 juga memengaruhi penjualan mobil.
(RFI)