“Inovasi teknologi yang tercipta, salah satunya akan dimanfaatkan untuk masyarakat di wilayah timur Indonesia dan daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) yang masih kekurangan pasokan energi listrik. Sehingga, masyarakat bisa menikmati listrik berbasis energi terbarukan dan daerah-daerah tersebut bisa menjadi daerah mandiri energi,” imbuh Abetnego.
Saat ini, ITN Malang pun sudah mempunyai Pusat Riset dan Inovasi Teknologi untuk energi baru terbarukan. Beberapa alat inovasi yang telah dihasilkan termasuk artificial intelligence based solar tracker, smart home system berbasis energi surya, alat konversi udara ke air, turbin angin dan turbin air, kolektor energi panas matahari, serta smart super charger untuk pengisian cepat baterai sepeda motor listrik dan mobil berbahan bakar energi surya.
KSP sendiri bertugas untuk memastikan manfaat program strategis nasional pemerintah sampai ke seluruh lapisan masyarakat. Oleh karenanya, dukungan terhadap inovasi teknologi energi terbarukan merupakan salah satu upaya KSP dalam mengawal program pemerataan kesejahteraan, pemberdayaan masyarakat dan konservasi lingkungan.
“KSP mampu menjembatani civitas akademika dengan Kementerian/Lembaga maupun dengan pihak-pihak terkait lainnya. Maka kami harap kerja sama ini akan menghasilkan sinergi antara para cendekiawan, pemerintah dan pihak swasta untuk menghasilkan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan,” kata Prof. Abraham Lomi selaku Rektor ITN Malang.
(FRI)