IDXChannel - Akibat mahalnya harga pakan membuat harga telur terus beranjak naik hingga Rp28 ribu per kilogram. Tingginya harga telur ini bukan karena minimnya pasokan atau tingginya permintaan tetapi karena kenaikan biaya produksi.
Ketua Paguyuban Ayam Petelur Gunungkidul, Subandi, mengakui tingginya harga telur karena harga pakan ayam petelur mengalami naik cukup signifikan. Hal ini tentu menyulitkan peternak lantaran menambahkan beban biaya produksi.
Subadi mengatakan kenaikan harga pakan tersebut terjadi secara bertahap dan sudah berlangsung sejak akhir tahun 2021 lalu hingga saat ini. Kenaikan harga pakan terjadi saat pandemi covid-19 mencapai puncaknya.
"Semua komponen pakan itu naik terus," kata dia, Sabtu (18/6/2022).
Komponen pakan ayam petelur itu ada tiga macam katul, jagung, dan konsentrat. Kenaikan harga yang cukup tinggi terjadi di komponen pakan konsentrat sebesar 50%, sedangkan komponen pakan lainnya cenderung masih stabil meskipun sempat mengalami kenaikan harga juga.
Menurutnya, harga pakan konsentrat yang mengalami kenaikan tak hanya terjadi di Gunungkidul saja namun juga skala nasional. Hal ini karena bahan baku pembuat konsentrat diperoleh dari import juga mengalami kenaikan.