Tak hanya itu, Achmad juga mengapresiasi dukungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti yang telah dilakukan oleh PT Pertamina (Persero). Dukungan tersebut dirasa penting di tengah kondisi daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih.
Dalam hal ini, Achmad mengingatkan bahwa mekanisme pendanaan memang harus dirancang cermat agar tidak membebani fiskal daerah maupun pusat.
"Prinsip utama penyelenggaraan ajang seperti ini adalah meminimalkan penggunaan dana publik, dan menjadikan aspek B-to-B (business to business) sebagai tulang punggung pembiayaan, sehingga manfaat ekonominya bisa maksimal, tanpa mengancam keberlanjutan keuangan pemerintah," ujar Achmad.
Achmad menjelaskan, dampak ekonomi dari kedua ajang balap tersebut bagi masyarakat secara langsung bisa dirasakan dalam berbagai bentuk, mulai dari penyewaan alat berat hingga penyediaan katering.
Hal tersebut, lanjut Achmad, akan memiliki efek domino dengan menciptakan permintaan tenaga kerja, mulai sopir truk, teknisi listrik, hingga tenaga kebersihan.