Selain itu, dia mencatat bahwa pertumbuhan profit IKEA, Guardian, dan HERO Supermarket lebih potensial dibandingkan Giant. Maka dari itu, pihaknya kemudian fokus mengembangkan ketiga gerai itu.
Baca Juga:
"Strategi ini diharapkan mampu memberikan dampak positif untuk kinerja keuangan dan operasional HERO kedepan. Perubahan ini merupakan respons cepat dan tepat dalam menghadapi dinamika pasar," pungkas Hadrianus.
Dari laporan keuangan per 31 Maret 2021, kinerja HERO nampak tidak dalam kondisi prima. Pendapatan yang dibukukannya senilai Rp1,76 triliun, turun 32,20% yoy, atau turun sebanyak Rp2,60 triliun.
(SANDY)