sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bisnis Ritel Anjlok, HERO Rugi Rp1,21 Triliun hingga Giant yang Bakal Tutup Gerai di Juli 2021

Economics editor Shifa Nurhaliza
25/05/2021 12:26 WIB
Bisnis ritel menjadi salah satu sektor usaha yang terperosok paling dalam akibat pandemi Covid-19.
Bisnis Ritel Anjlok, HERO Rugi Rp1,21 Triliun hingga Giant yang Bakal Tutup Gerai di Juli 2021 (FOTO:MNC Media)
Bisnis Ritel Anjlok, HERO Rugi Rp1,21 Triliun hingga Giant yang Bakal Tutup Gerai di Juli 2021 (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Bisnis ritel menjadi salah satu sektor usaha yang terperosok paling dalam akibat pandemi Covid-19. Dengan demikian, hingga saat ini sejumlah perusahaan ritel pun mengalami kerugian, bahkan tak sedikit yang menutup usahanya. 

Kejadian ini dapat dikatakan seperti pepatah sudah jatuh tertimpa tangga. Selain menutup usahanya, banyak juga perusahaan ritel yang harus menghadapi gugatan pailit atau permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). 

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, pendapatan sektor ritel amblas hingga Rp12 triliun hanya dalam waktu dua bulan di tahun 2020 saat awal diterapkannya pembatasan aktivitas atau PSBB yang membuat berbagai pusat perbelanjaan ditutup sementara. 

Hingga memasuki pertengahan tahun 2021, kondisi perusahaan ritel Indonesia masih banyak yang terdampak pandemic Covid-19. Adapun beberapa emiten besar industri ritel yakni PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF), dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI). 

Diketahui, Ramayana mencatatkan penurunan pendapatan terbesar hingga 48,21%. Pendapatan Ramayana turun ke angka Rp 297,89 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 768,26 miliar. 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement