sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Hadiri Forum BRICS, Wamenperin Bawa Banyak Oleh-Oleh Kerja Sama dengan Rusia

Economics editor Ferdi Rantung
17/09/2025 22:31 WIB
Wamenperin melakukan pertemuan bilateral dengan Rusia yang menghasilkan banyaknya kerja sama di sektor industri.
Hadiri Forum BRICS, Wamenperin Bawa Banyak Oleh-Oleh Kerja Sama dengan Rusia. (Dok Kemenperin)
Hadiri Forum BRICS, Wamenperin Bawa Banyak Oleh-Oleh Kerja Sama dengan Rusia. (Dok Kemenperin)

IDXChannel - Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menghadiri BRICS Forum on Partnership on New Industrial Revolution (PartNIR) 2025 yang dilaksanakan di Xiamen, China, pada 15–17 September 2025. Pada agenda itu, Wamenperin melakukan pertemuan bilateral dengan Rusia yang menghasilkan banyaknya kerja sama di sektor industri.

Pada pertemuan ini, kedua belah pihak membahas penguatan kerja sama industri khususnya pada sektor-sektor strategis. Salah satu agenda utama pembahasan adalah finalisasi sejumlah nota kesepahaman (MoU) yang telah di sepakati pada pertemuan-pertemuan sebelumnya dan salah satunya di bidang industri perkapalan.

Tak hanya itu, pertemuan itu membahas rencana investasi yang dapat dikembangkan lebih lanjut, antara lain bidang infrastruktur yang dapat mendukung sektor industri, di antaranya nuclear powerplant, jaringan rel kereta api di Nusantara, dan produksi gas untuk industri.

 “Dalam diskusi turut dibahas potensi kerja sama di bidang industri aluminium dan pengembangan Kawasan Industri. aborasi yang lebih luas, tidak hanya untuk penguatan kapasitas industri nasional, tetapi juga mendukung pengembangan ekosistem industri global yang inklusif,” kata Fasiol  dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu (17/9/2025).

 Di samping sektor-sektor tersebut, Indonesia juga membahas peluang peningkatan kerjasama sektor industri pupuk. Rusia melalui perusahaan-perusahaan besar seperti Uralchem, Uralkali, dan PhosAgro berkomitmen meningkatkan pasokan pupuk ke Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan sekaligus menopang produktivitas sektor pertanian nasional.

Selain itu, Indonesia juga menyampaikan kesiapan untuk menjadi Partner Country pada INNOPROM 2026 di Rusia. Langkah ini merupakan bagian dari strategi transformasi industri nasional menuju basis industri berteknologi tinggi, berdaya saing global, dan berorientasi ekspor.

Untuk itu, Pemerintah akan menyampaikan secara resmi dan melakukan koordinasi dengan Rusia dalam persiapan menuju  pelaksanaan INOPROM 2026.

 Selanjutnya, di bidang farmasi dan peralatan medis, Indonesia menyampaikan dukungan terhadap kemitraan dengan Rusia, terutama melalui transfer teknologi dan pembentukan joint venture. Kerja sama ini dinilai strategis untuk memperkuat kapasitas industri dalam negeri, memperkenalkan produk inovatif, serta mendorong investasi yang bermanfaat bagi kedua negara.

Kemudian, kerja sama juga terbuka di sektor metalurgi. Pemerintah Indonesia menyambut baik minat perusahaan-perusahaan Rusia untuk mengeksplorasi peluang di bidang ini, termasuk mendorong transfer teknologi yang berorientasi pada keberlanjutan.

 Di sisi lain, industri galangan kapal menjadi salah satu fokus penting. Indonesia mendorong percepatan penyelesaian dan penandatanganan MoU yang ditujukan untuk memperkuat kerja sama shipbuilding antara kedua negara. Indonesia terbuka terhadap berbagai bentuk kemitraan yang berkontribusi pada kemajuan industri perkapalan nasional.

Berikutnya, Indonesia dan Rusia juga menjajaki kerja sama di bidang krisotil. Indonesia mendukung rencana kerja sama tersebut dan mengapresiasi dukungan Rusia, termasuk pelatihan yang telah diberikan bagi dua petugas laboratorium Indonesia pada September 2024 sebagai bagian dari kerja sama ilmiah.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement