Langkah ini menjadi titik awal positif, untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik bagi masyarakat di daerah pelabuhan.
“Kami berharap aksi mitigasi perubahan iklim di area pelabuhan, akan mengurangi emisi secara signifikan dan berkontribusi pada pengurangan gas rumah kaca dari sektor transportasi,” kata Menhub.
Menhub Budi Karya mengatakan Wilayah Asia dan Afrika diprediksi akan mengalami peningkatan emisi paling tajam, karena pertumbuhan lalu lintas pelabuhan yang signifikan, namun memiliki langkah-langkah mitigasi yang terbatas.
“Berdasarkan Kajian tentang Gas Rumah Kaca dari Organisasi Maritim Internasional/International Maritime Organisation (IMO), pada tahun 2020 memperkirakan kegiatan pelayaran telah mengeluarkan total sekitar 1 juta ton CO2 pada 2018,” pungkasnya.
(IND)