IDXChannel - Harga bahan bakar minyak (BBM) berpotensi naik imbas memanasnya konflik di Timur Tengah khususnya Iran dan Israel.
Kepala ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA) David E Sumual mengungkapkan, ada risiko fiskal yang harus diperhatikan pemerintah dari sisi kurs maupun dari sisi harga minyak mentah.
"Tapi memang kemungkinan terburuk bisa saja kita perlu lagi menaikkan harga BBM, seperti kita pernah lakukan tahun 2022 dan memang dana kompensasi yang membengkak akan membahayakan juga, APBN kalau terlalu besar," kata David dalam Market Review IDX, Rabu (17/4/2024).
Ia menambahkan, pukulan berikutnya akan muncul di suku bunga, karena yield SBN RI bisa tambah naik kalau jika harga BBM dalam APBN tetap ditahan.
"Jadi memang perlu ada itung-itungan tentunya bagaimana supaya bisa mengkompensasi atau mengantisipasi kemungkinan skenario tadi," ujarnya.