Dengan rencana kenaikan harga BBM tersebut, sambung Gunawan, maka laju tekanan inflasi akan bergerak ke atas. Seperti di Sumatera Utara, jika tanpa rencana kenaikan harga BBM dan tarif listrik inflasi diprediksi akan bergerak maksimal 4,9%, maka dengan rencana kenaikkan harga BBM ini diprediksi akan berada pada tentang 5,7%-6,4% hingga tutup tahun 2022.
"Meskipun hal tersebut sangat bergantung dengan berapa besar kenaikan harga BBM nantinya. Kemudian apakah hanya pertalite saja atau justru solar juga ikut naik. Inikan belum terjawab sampai detik ini dan saya juga menilai bahwa pernyataan sejumlah pejabat belakangan ini belum ada yang secara pasti menyebut bahwa harga BBM subsidi akan dinaikkan. Semuanya hanya beberapa kemungkinan saja," tukasnya.
Gunawan menilai kemungkinan baiknya harga BBM di saat situasi seperti sekarang ini sangat memungkinkan. Jika BBM benar-benar mengalami kenaikan, maka yang paling rentan terpukul adalah masyarakat menengah ke bawah. Lompatan angka pengangguran dan kemiskinan akan terjadi, inflasi akan membuat banyak masyarakat yang jatuh dalam jurang kemiskinan. Angkanya bisa naik cukup tinggi pada bulan maret 2022 mendatang.