Sama halnya dengan Ardi, driver bernama Rudi mengatakan kenaikan BBM sangat mempengaruhi pendapatannya sehari-hari.
"Berdampak sekali kalo untuk driver ya, saya biasanya ngisi bensin Rp20 ribu sekarang bisa Rp27 ribu, belum untuk makan dan ngopi, apalagi kalo untuk perjalanan jauh," ungkap dia.
Mereka berharap dengan kenaikan BBM, tarif ojol juga harus dinaikan. Jika tidak dinaikan maka pendapatan dengan pengeluaran tidak sebanding.
"Intinya kalau BBM naik ya tarif juga naik, karena tidak sebanding jika harga bbm naik tapi tarif tidak naik," ujar Ardi.
Adapun harga BBM saat ini yang mengalami kenaikan yakni Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, kemudian solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter dan Pertamax dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter. (NIA)