Advenia Elisabeth/MPI
IDXChannel - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan, kenaikan harga cabai di pasaran hanya sementara. Tidak akan melonjak lama seperti tahun baru yang lalu. Sehingga, masyarakat tak perlu khawatir.
"Kenaikan harga cabai juga ini hanya sementara. Nggak kaya tahun baru waktu itu," ujar Oke Nurwan saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Senin (7/3/2022).
Dia menjelaskan, naiknya harga cabai sekarang ini lantaran pergeseran musim hujan, di mana harusnya berakhir di Februari, namun masih berlanjut hingga Maret ini. Karena itulah yang mengakibatkan para petani mengalami gangguan panen.
"Musim panen saat ini ternyata hujannya tinggi sehingga terjadi kenaikan harga sedikit. Tapi sebenarnya ini karena musim bergeser. Harusnya bulan Februari hujan besarnya berakhir, tapi bulan Maret masih berlanjut. Sehingga terjadi gangguan panen. Tapi setelah nanti selesai musim hujan akan normal lagi," papar Oke Nurwan.
Ia pun menjamin ketersediaan cabai akan tercukupi alias tidak terjadi kekosongan hingga hari suci Lebaran tiba.
"Kalau cabai kan yang paling kita khawatirkan itu menjelang tahun baru karena di saat itu banyak kekosongan. Jadi kalau lebaran ini hanya masalah musim. Saya pastikan aman," pungkasnya.
Sebagai informasi, dari hasil pantauan di situs info pangan Jakarta hari ini, harga cabai rawit merah di Pasar Baru Metro Atom dijajal Rp 100.000/kg. Lalu, di Pasar Rumput jenis cabai ini dibanderol Rp 90.000/kg, begitu juga di Pasar Pos Pengumben, Pasar Mampang Prapatan dan Pasar Petojo Ilir. Sementara di pasar lainnya harga cabai rawit merah di kisaran Rp 55.000-85.000/kg.
Kemudian, untuk cabai merah besar, harganya juga naik. Di Pasar Pramuka di jajal Rp 60.000/kg, sama halnya di Pasar Kramat Jati, Pasar Mampang Prapatan, dan Pasar Klender SS. Sementara di Pasar Perumnas Klender, Pasar Pal Meriam, Pasar Pulo Gadung harganya Rp 50.000/kg.
(IND)
