Market Watch
Last updated : 16:15 WIB 31/05/2023

Data is a realtime snapshot, delayed at least 10 minutes

Major Indexes
  • IHSG
  • 6,633.26
  • -3.16
  • -0.05%
  • LQ45
  • 949.67
  • +6.57
  • +0.7%
  • IDX30
  • 494.61
  • +4.07
  • +0.83%
  • JII
  • 530.52
  • -7.10
  • -1.32%
  • HSI
  • 18,216.91
  • -17.36
  • -0.1%
  • NYSE
  • 14,887.14
  • -107.50
  • -0.72%
  • STI
  • 3,160.78
  • +1.98
  • +0.06%
Currencies
  • USD-IDR
  • 14,990
  • 0.00%
  • 0
  • HKD-IDR
  • 7
  • 0.00%
  • 0
Commodities
  • Emas
  • 943,493
  • -0.08%
  • -786
  • Minyak
  • 1,028,614
  • -1.21%
  • -12,592

Harga Gabah hingga Sawit Naik, Nilai Tukar Petani Meningkat 0,30 Persen

Economics
Advenia Elisabeth/MPI
02/02/2022 14:18 WIB
Naiknya harga gabah, tembakau,kelapa sawit hingga kopi mendorong peningkatan nilai tukar petani (NTP) di Januari 0,30 persen.
Harga Gabah hingga Sawit Naik, Nilai Tukar Petani Meningkat 0,30 Persen (FOTO: MNC Media)
Harga Gabah hingga Sawit Naik, Nilai Tukar Petani Meningkat 0,30 Persen (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Naiknya harga gabah, tembakau,kelapa sawit hingga kopi mendorong peningkatan nilai tukar petani (NTP) di Januari 0,30 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono memaparkan, nilai tukar petani (NTP) pada Januari 2022 sebesar 108,67 persen. Angka ini meningkat 0,30 persen dibandingkan  Desember 2021. 

"Itu merupakan rasio dari indeks harga yang diterima petani sebesar 119,18 persen. Sementara indeks harga hang dibayar petani sebesar 109,67 persen," terang Margo dalam konferensi pers daring, Rabu (2/2/2022). 

Margo menjelaskan, penyebab kenaikan harga indeks yang diterima petani itu tinggi lantaran terdapat beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga. Seperti: gabah, kelapa sawit, ayam ras pedaging, dan kopi. 

Sementara itu, kenaikan harga indeks yang dibayar petani, dia bilang, karena disebabkan oleh komoditas daging ayam ras, minyak goreng, beras, rokok kretek filter. 

Selanjutnya ia mengungkapkan, berdasarkan sub sektor nilai tukar petani, secara umum mengalami peningkatan pada Januari 2022 dibandingkan Desember 2021. 

Adapun rinciannya; tanaman pangan (NTPP) naik 0,98 persen, tanaman perkebunan rakyat (NTPR) naik 0,27 persen, peternakan (NTPT) naik 0,43 persen, Perikanan (NTNP) naik 0,0042 persen. 

"Sedangkan hortikultura (NTPH) turun sebesar -2,95 persen, dan pembudidaya ikan (NTPi) sebesar -0,60 persen," ucap Margo.

Kepala BPS ini menambahkan, untuk Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) juga mengalami peningkatan sebesar 108,65 persen. Di mana indeks harga terima petani sebesar 119,18 persen atau naik 0,81 persen. 

"Sedangkan indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 109,69 persen atau naik 0,68 persen," tutup Margo. (RAMA)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis IDX Channel tidak terlibat dalam materi konten ini.