IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap sederet mesin ekonomi baru yang akan diakselerasi di 2026.
Salah satunya, yaitu ekonomi hijau yang mencakup pembangunan Green Super Grid sepanjang 70.000 km, potensi Carbon Capture and Storage (CCS) Indonesia yang mencapai 600 gigaton, inisiatif Just Energy Transition Partnership (JETP) Indonesia yang dilanjutkan hingga KTT G20 Afrika Selatan, dan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
Selain itu, Danantara menargetkan 7 proyek waste-to-energy masuk masa konstruksi awal 2026 dengan nilai investasi sekitar Rp2 triliun hingga 3triliun per PLTSa. Indonesia juga menerima komitmen pendanaan melalui AZEC sebesar USD500 juta.
"Mesin ekonomi baru ke depan lainnya adalah dari segi digitalisasi. Business as usual, digitalisasi ini di 2024 USD90 miliar, di 2030 USD360 miliar. Tetapi dengan Digital Economic Framework Agreement, maka ini akan meningkat dua kali. ASEAN ekonominya akan meningkat di tahun 2030 dari USD1 triliun menjadi USD2 triliun. Artinya, ke Indonesia 40 persen, USD800 miliar akan bisa mengerakkan perekonomian secara eksponensial," ujar Airlangga dalam siaran pers, Minggu (7/12/2025).
Selain itu, Airlangga mengatakan pemanfaatan sektor keuangan digital Indonesia melalui QRIS telah menjangkau 57 juta konsumen dan 39 juta pelaku usaha, termasuk warung kecil dan UMKM.