"Yang paling menguntungkan, kelapa itu tidak bisa tumbuh di beberapa negara. Termasuk di Eropa, dan China. Sekarang ini harga kelapa dunia naik, Malaysia butuh, China butuh. Karena ada kebutuhan untuk VCO," kata dia.
Pada kesempatan itu, Mentan menyebut saat ini Presiden Prabowo telah mengucurkan anggaran untuk mengembangkan perkebunan hingga industri kelapa di Indonesia. Targetnya, Indonesia tidak sekedar mengirim kelapa utuh, namun juga ekspor produk olahannya seperti VCO yang saat ini tengah tinggi kebutuhannya.
Menurutnya, pengembangan komoditas kelapa ini seperti peningkatan produktivitas, juga dalam rangka menjaga kebutuhan dalam negeri agar tidak kurang ditengah permintaan global yang meningkat. Beberapa wilayah yang akan ditunjuk sebagai sentra produksi kelapa yaitu Jambi, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan.
"Makanya kita sekarang, perintah Presiden, kita akan mengembangkan kelapa secepat-cepatnya, anggarannya sudah turun. Pertama untuk peningkatan produktivitas, kemudian kita pengembangan dan hilirisasi," kata Amran.
"Jadi langkah kita mengembangkan kelapa, seperti pembibitan, kemudian kita replanting, memelihara dengan baik, dan hilirisasi, bila perlu kita ekspor VCO," ujarnya.
(Dhera Arizona)