Namun, di tengah kenaikan tersebut, beberapa harga minyak utama dunia seperti Dated Brent dan WTI (Nymex) justru mengalami penurunan karena meningkatnya pasokan dari OPEC+.
OPEC+ juga menyepakati tambahan suplai mulai Oktober 2025 sebesar 137 ribu barel per hari, sementara produksi bulan Agustus naik 509 ribu barel per hari, terutama dari Arab Saudi dan Irak.
Untuk kawasan Asia Pasifik, perubahan harga minyak mentah juga dipengaruhi peningkatan harga Crack Naphta Asia, rencana perawatan sejumlah kilang di Timur Tengah, dan potensi peningkatan minyak di India pasca berakhirnya musim hujan.
Adapun perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada September 2025 dibandingkan Agustus 2025 mengalami perubahan sebagai berikut:
⦁ Dated Brent turun sebesar USD0,19 per barel dari USD68,21 per barel menjadi USD68,02 per barel.
⦁ WTI (Nymex) turun sebesar USD0,49 per barel dari USD64,02 per barel menjadi USD63,53 per barel.
⦁ Brent (ICE) naik sebesar USD0,31 per barel dari USD67,26 per barel menjadi USD67,58 per barel.
⦁ Basket OPEC naik sebesar USD0,72 per barel dari USD69,73 per barel menjadi USD70,45 per barel.
⦁ Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia naik sebesar USD0,73 per barel dari USD66,07 per barel menjadi USD66,81 per barel.
(NIA DEVIYANA)