"Kami meminta kepala daerah mengkaji lokasi yang akan diajukan agar tidak berbenturan dengan masyarakat sekitar. Tolong jangan sampai masuk ke perkampungan, dan terlalu dekat dengan toko kelontong, ini harus diatur," ujarnya.
Randi menyakini, kehadiran toko kelontong dianggap menjadi salah satu sumber perekonomian masyarakat kecil-menengah.
"Kita ketahui selama ini Bangka Tengah tipikal masyarakat-nya selalu bergotong royong. Misalkan, toko kelontong yang ada di desa ngambil barang dulu, baru setiap hari Jumat mereka baru bayar. Jadi, ini harus dipikirkan," ucapnya. (TYO)