sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Honda Klaim Kenaikan Harga BBM Tak Pengaruhi Penjualan Mobil

Economics editor Lukman Hakim
12/09/2022 07:45 WIB
Diler mobil Honda memastikan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak akan memperngaruhi penjualan mobil.
Honda Klaim Kenaikan Harga BBM Tak Pengaruhi Penjualan Mobil (FOTO: Reuters)
Honda Klaim Kenaikan Harga BBM Tak Pengaruhi Penjualan Mobil (FOTO: Reuters)

IDXChannel - Diler mobil Honda memastikan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak akan memperngaruhi penjualan mobil. Pasalnya, konsumen sudah memperhitungkan secara cermat sebelum membeli kendaraan roda empat tersebut. 

Hal tersebut seperti diungkapkan, Marketing and After Sales Service Director Honda Surabaya Center (HSC), diler mobil Honda di Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara (Jatimbalinusra), Wendy Miharja. Menurutnya, kenaikan harga BBM tidak baru kali ini saja terjadi. Sebelumnya, harga BBM juga naik dan bahkan juga sempat turun. Sehingga, pihaknya yakin bahwa, kenaikan harga BBM tidak berdampak pada industri otomotif. 

"Sejauh ini kami belum berencana merevisi target penjualan tahun ini. Dari kami sendiri, belum melihat dampak serius atas kenaikan harga BBM. Kami juga belum merevisi harga jual," kata Wendy, Minggu (11/9/2022). Diketahui, tahun ini HSC menargetkan penjualan mencapai 19.694 unit. 

Selain kenaikan harga BBM yang sudah berlaku, belakangan muncul wacana pembatasan konsumsi BBM. Penggunaan BBM bersubdi hanya diperbolehkan untuk mobil dengan kapasitas di bawah 1.400 cc. "Pembatasan penggunaan BBM bersubsidi saya kira tidak akan membuat konsumen menunda membeli mobil diatas 1.400 cc. Sebab, jauh-jauh mereka sudah menabung dan menunda untuk jalan-jalan. Dan saya kira mereka adalah orang-orang yang mampu," ujar Wendy. 

Seperti diketahui, Pemerintah Pusat resmi mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi dan non subsidi. Kenaikan ini mulai berlaku pada 3 September 2022 mulai pukul 14.30 WIB. Sejumlah BBM yang dinyatakan naik yakni Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter. Solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter. Lalu Pertamax non subsidi dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter. (RRD)

Advertisement
Advertisement