sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Hotel Standar CHSE Lebih Diminati Selama Pandemi, Ini Penjelasan ASITA

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
03/11/2021 17:31 WIB
Adanya CHSE memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.
Hotel Standar CHSE Lebih Diminati Selama Pandemi, Ini Penjelasan ASITA (FOTO:MNC Media)
Hotel Standar CHSE Lebih Diminati Selama Pandemi, Ini Penjelasan ASITA (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (ASITA) menilai hotel dan restoran yang menerapkan Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) banyak dipilih oleh masyarakat saat pandemi covid 19. 

Alasannya, adanya CHSE memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.

Wakil Ketua DPP Asita Budijanto Ardiansjah mengatakan dengan adanya CHSE ini cukup membantu masyarakat untuk memilih hotel-hotel yang memiliki standar kesehatan yang dijamin pemerintah. 

"Iya betul, Otomatis berpengaruh, tidak hanya hotel termasuk restoran juga, CHSE ini cukup membantu mereka, supaya wisatawan yang masuk itu mendapatkan rasa yang lebih aman dan nyaman dengan hotel yang sudah di sertifikasi CHSE," ujarnya kepada MNC Portal, Rabu (3/11/2021). 

Survey Agen Traveloka Mencatat, sebanyak 53% masyarakat memilih hotel dengan pertimbangan kesehatan serta protokol yang bersih dan lengkap. 

Sementara hanya ada 45% masyarakat yang memilih hotel melalui pertimbangan diskon dan promo yang ditawarkan.  

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa saat ini masyarakat lebih mempertimbangkan protokol kesehatan dibandingkan dengan promo diskon. Hal itu tercerim dari meningkatnya performa kunjungan masyarakat ke hotel yang sudah ber sertifikasi CHSE. 

Budijanto menambahkan, hotel-hotel yang tersertifikasi CHSE mengalami peningkatan pengunjung sampai 30% dibandingkan dengan hotel yang tidak memiliki sertifikat CHSE. 

"Terjadi peningkatan okupansi sekitar 30%, karena saat ini masyarakat lebih aware untuk memilih hotel yang sudah tersertifikasi CHSE," pungkasnya. 

Dementara itu, agen aplikasi biro perjalanan Mister Aladin juga mencatat kenaikan okupansi hotel pada kuartal 1 sekitar 11% pertumbuhannya, selanjutnya pada kuartal 2 pertumbuhan mencapai 15%, sedangkan pada kuartal 3 pertumbuhan okupansi hotel mencapai 30%. 

CEO Mister Aladin, Nitha Sudewo mengatakan peningkatan peningkatan okupansi ini di dasari oleh dua faktor utama, pertama penerapan sertifikasi CHSE pada hotel-hotel, sehingga masyarakat menjadi terasa lebih aman dari sisi kesehatan, dan pelonggaran aktivitas masyarakat. 

"User itu lebih yakin untuk stay di hotel yang sudah tersertifikasi CHSE, karena ada jaminan ketika mereka menginap di hotel tersebut," pungkas Nitha.

(SANDY)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement