Meski begitu, Ingka Group, yang juga merupakan salah satu pemilik pusat perbelanjaan terbesar di dunia, mengatakan 14 malnya di Rusia, bermerek "Mega", tetap buka. Sementara sejumlah perusahaan internasional telah menghentikan operasinya di Rusia karena perang dan sanksi terhadap negara tersebut.
"Kami tidak dapat menawarkan keselamatan dan keamanan orang yang bekerja di rantai pasokan kami, melewati perbatasan dan lain-lain terlalu berisiko. Kemudian, di atas itu, konsekuensi dari sanksi yang berbeda sama sekali membuatnya tidak mungkin untuk beroperasi lagi," katanya.
IKEA mengatakan 15.000 pekerja akan terkena dampak langsung dari penutupan di wilayah tersebut. Tetapi perusahaan akan terus membayar mereka, setidaknya untuk sementara waktu. (TYO)