Proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk beberapa negara maju dan berkembang utama secara umum menunjukkan perlambatan di 2023 dan kembali membaik di 2024. Negara-negara maju seperti Amerika Serikat diproyeksi tumbuh 1,6% (2023) dan 1,1% (2024), sedangkan Eropa diprediksi tumbuh 0,8% (2023) dan 1,4% (2024).
Kegagalan sistem perbankan AS dan Eropa menambah ketidakpastian terhadap outlook kedua kawasan yang sudah mendapat tekanan berat dari inflasi dan pengetatan moneter yang agresif. Sementara itu, India diproyeksikan tumbuh 5,9% (2023) dan 6,3% (2024), serta China diproyeksikan tumbuh 5,2% (2023) dan 4,5% (2024).
"Pembukaan kembali China memberi daya dorong pemulihan ekonomi domestiknya di 2023, tetapi tekanan struktural termasuk krisis sektor properti masih membayangi prospek China di tahun-tahun berikutnya," tandas Febrio.
(FAY)