Sedangkan impor barang modal naik cukup besar yaitu mesin atau peralatan mekanis dan bagiannya, mesin dan perlengkapan elektrik dan bagiannya, serta kendaraan dan bagiannya.
Kemudian impor barang baku penolong naik 0,15 persen dengan kenaikan cukup besar pada logam mulia dan perhiasan atau permata, kakao dan olahannya, dan berbagai produk kimia.
Jika dilihat menurut negara dan kawasan tujuan asal impor, peningkatan nilai impor terjadi dengan China, Jepang dan Amerika Serikat (AS). Selain itu, ASEAN dan Uni Eropa mengalami penurunan.
Berdasarkan data BPS, pada Juli 2025 total nilai impor mencapai USD20,57 miliar atau naik 5,86 persen dibandingkan Juli tahun lalu.
Nilai impor migas secara bulanan sebesar USD2,51 miliar atau turun 29,36 persen secara tahunan. Sementara itu impor nonmigas USD18,06 miliar atau mengalami penurunan secara tahunan sebesar 1,29 persen.