Kegiatan ini juga untuk mendorong kreativitas para perajin dan desainer batik. Harapannya mereka mampu menghasilkan inovasi baru dalam desain dan teknik pembuatan batik. Tidak kalah penting untuk meningkatkan ekonomi lokal dengan memberikan ruang bagi para perajin dan pelaku industri batik untuk mempromosikan produknya.
“Pameran ini ada 34 stand yang diisi oleh IKM Batik DIY, Dekranasda, Balai Besar Kerajinan dan Batik, JFD, APPMI DIY, IFC Jogja, IKM Batik binaan dari BPD DIY dan IKM Binaan Bank Indonesia,” katanya.
Pameran ini juga untuk memacu geliat perekonomian di DIY. Panitia menargetkan transaksi hingga Rp500 juta dan even ini menjadi tonggak kebangkitan batik di era revolusi digital.
Sekretaris Dinas DIY Benny Suharsono, mengatakan menyampaikan, Festival Batik 2024 kali ini sangat istimewa karena dihadiri oleh Ministry of Tourism Creative Industry And Performing Art Sarawak Malaysia Datuk Sri Abdul Karim Rahman Hamzah. Kehadiran delegasi asal Malaysia ini tidak hanya mempererat hubungan persahabatan, namun juga berkolaborasi dalam memajukan seni dan budaya bersama.
“Kegiatan ini tidak hanya melestarikan warisan budaya namun juga sebagai ajang untuk meningkatkan apresiasi dan kecintaan masyarakat terhadap seni batik,” ujarnya.
(Dian Kusumo Hapsari)