sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Incar Top 5 Penyedia Layanan Private Banking di Asia, Ini Strategi Bank of Singapore

Economics editor Nia Deviyana
27/11/2025 22:39 WIB
CEO Bank of Singapore, Jason Moo, mengungkapkan rencana peningkatan investasi dalam perekrutan dan teknologi.
Incar Top 5 Penyedia Layanan Private Banking di Asia, Ini Strategi Bank of Singapore. Foto: Hubbis.
Incar Top 5 Penyedia Layanan Private Banking di Asia, Ini Strategi Bank of Singapore. Foto: Hubbis.

IDXChannel - CEO Bank of Singapore, Jason Moo, mengungkapkan rencana peningkatan investasi dalam perekrutan dan teknologi. Langkah ini menjadi bagian dari strategi bank untuk masuk jajaran lima penyedia layanan private banking terbesar di Asia dalam lima tahun.

Melansir Investing, Kamis (27/11/2025), keputusan ini muncul setelah bank mencatat lonjakan signifikan pada aset kelolaan (AUM), yang melampaui USD145 miliar pada kuartal ketiga.

Peningkatan kekayaan di Asia menjadi pendorong utama tren ini. Berdasarkan laporan kekayaan global Capgemini, kekayaan individu dengan kekayaan bersih tinggi (high-net-worth individuals/HNWI) secara global meningkat 4,2 persen pada 2024, sementara kawasan Asia-Pasifik mencatat pertumbuhan 4,8 persen, tertinggi kedua setelah Amerika Utara.

Populasi HNWI di kawasan tersebut tumbuh 2,7 persen, sehingga memperluas basis klien bagi bank-bank private.

Individu berkekayaan tinggi didefinisikan sebagai mereka yang memiliki aset investable setidaknya USD1 juta, sedangkan individu ultra-kaya adalah mereka yang memiliki aset USD30 juta atau lebih, menurut Capgemini.

Aset kelolaan Bank of Singapore berjumlah sekitar USD120 miliar pada awal masa jabatan Moo di awal 2023.

“Kami merekrut secara agresif pada 2024, lebih moderat pada 2025. Kami kemungkinan akan kembali ke mode agresif pada 2026. Jadi kami akan melanjutkan tren itu selama beberapa tahun ke depan,” ujarnya.

Jumlah relationship manager naik menjadi 500 orang, dari sekitar 400 orang pada 2023, dan Moo menyatakan bahwa perekrutan akan kembali dipercepat pada 2026. Bank of Singapore juga mempertimbangkan pengembangan produk keuangan khusus bagi klien dengan aset minimal USD100 juta.

Aset milik individu ultra-kaya melonjak hampir 20 persen dalam tiga kuartal pertama tahun ini, sementara aset yang dikelola oleh perantara keuangan seperti external asset managers meningkat lebih dari 30 persen.

Moo menambahkan bahwa bank juga tengah mengembangkan teknologi alokasi asetnya sendiri untuk memasukkan mata uang lokal dan investasi asuransi dalam perencanaan portofolio, guna mempersonalisasi layanan manajemen kekayaan bagi klien.

"Kantor Hong Kong, kantor terbesar Bank of Singapore di luar negeri, telah mencapai target peningkatan AUM sebesar 50 persen untuk periode 2024 hingga 2026, melampaui jadwal lebih dari satu tahun," kata Moo.

Dubai tetap menjadi prioritas utama bagi bank, dan kini berada di posisi ketiga di antara private bank di kawasan tersebut setelah Julius Baer dan UBS. Moo menyatakan bahwa bank berada di jalur yang tepat untuk mencapai porsi 20 persen AUM di kawasan tersebut pada 2027.

Jika permintaan klien meningkat, bank dapat mempertimbangkan pendirian booking center di Dubai. Saat ini, pusat booking berada di Singapura dan Hong Kong. 

Ke depan, Moo mengatakan bahwa bank sedang mencari cara untuk memanfaatkan jaringan OCBC di kawasan, agar bisa membangun layanan private banking yang lebih terintegrasi.

OCBC merupakan bank terbesar kedua di Asia Tenggara berdasarkan aset, dengan pasar utama di China Raya, Malaysia, dan Indonesia. Data LSEG menunjukkan OCBC juga memiliki 88,2 persen saham di perusahaan asuransi Great Eastern Holdings.

(NIA DEVIYANA)

Halaman : 1 2
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement