Dengan jumlah penduduk yang kembali menurun pada tahun lalu setelah penurunan pertama pada 2022 dalam enam dekade dan suku bunga kemungkinan tidak akan segera diturunkan, kini China disebut banyak ekonom hanya bisa mengandalkan serangkaian stimulus yang dapat membantu perekonomian negara tersebut keluar dari kemerosotan yang sedang berlangsung.
Kurangnya stimulus tersebut membuat IMF memproyeksikan pertumbuhan PDB riil China akan turun di bawah empat persen mulai 2027 dan seterusnya.
Di sisi lain, India diproyeksikan mengalami pertumbuhan konstan sekitar 6,3 persen selama lima tahun ke depan.
Bank sentral negara tersebut baru-baru ini merevisi perkiraan pertumbuhan untuk tahun fiskal 2023/2024, yang berakhir pada 31 Maret 2024, menjadi 7,3 persen.