Wahyu Dwi Anggoro
IDXChannel - Perusahaan penyulingan India mulai menggunakan yuan untuk membayar sebagian impor minyak Rusia. Sanksi Barat memaksa Moskow dan pelanggannya mencari alternatif selain dolar dan euro.
Dilansir dari Reuters pada Selasa (4/7/2023), hukuman Barat atas invasi Rusia ke Ukraina mengubah arus perdagangan minyak global. India muncul sebagai pembeli terbesar minyak Rusia yang didatangkan melalui laut.
Dolar telah lama menjadi mata uang minyak global utama, termasuk di India. Namun, yuan kini memainkan peran penting dalam sistem keuangan Rusia karena Moskow diblokir dari jaringan keuangan Barat.
"Beberapa penyuling membayar dalam mata uang lain seperti yuan jika bank tidak mau menyelesaikan perdagangan dalam dolar," kata sumber pemerintah India.
Indian Oil Corp, pembeli minyak mentah Rusia terbesar di negara itu, pada Juni menjadi kilang milik pemerintah pertama yang membayar dalam yuan, kata tiga sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Setidaknya dua dari tiga kilang swasta India juga membayar beberapa impor minyak Rusia dalam yuan, kata dua sumber lainnya.
Semua sumber menolak disebutkan namanya karena sensitivitas masalah ini. Tak satu pun dari penyuling swasta India - Reliance Industries Ltd, Nayara Energy dan HPCL Mittal Energy Ltd - menanggapi permintaan komentar.
Indian Oil juga tidak membalas permintaan komentar.
