Tauhid mengatakan faktor kedua adalah transisi preferensi masyarakat kepada produk digital.Menurutnya, masyarakat Indonesia sekarang disuguhkan oleh berbagai produk ekonomi digital, seperti Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS), dompet digital dan produk lainnya.
Menariknya, produk - produk ini didesain sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sehingga masyarakat bisa dengan mudah mengaksesnya. Ketersediaan produk digital tersebut pun membuat adanya transisi preferensi masyarakat. Tauhid menilai banyak masyarakat mulai meninggalkan metode konvensional dalam pembayaran, pembelian atau transaksi keuangan lainnya.
“Dengan jumlah penduduk yang besar, konsumen yang besar, infrastruktur sudah ada, tinggal mungkin distribusinya yang belum merata,” pungkasnya.
Menurut Tauhid, sektor-sektor digital yang akan berkembang pesat adalah transaksi digital (e-commerce) dan teknologi pembayaran (fintech). Hal ini terjadi karena kedua sektor tersebut sesuai dengan kebutuhan harian masyarakat di Indonesia.
(DES)