Dia menambahkan, ke depan, hilirisasi harus diciptakan dengan memperpanjang value chain ke sektor lain, seperti permesinan hingga alat-alat kedokteran.
Meski demikian, untuk mencapainya tidak mudah karena industri dalam negeri akan dihadapkan pada sejumlah tantangan mulai dari kompetisi dengan negara lain di bidang sumber daya manusia, teknologi, upskilling, kemudahan investasi, hingga ongkos tenaga kerja.
“Untuk menarik investasi coba saja bandingkan dengan Vietnam. Kenapa mereka bisa menarik investor. Ini tentu akan bergantung dengan bagaimana insentif yang ditawarkannya,” ujar Adjie.
Sementara itu, pada pemaparan Outlook Ekonomi 2025, PIER memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 di kisaran 5,15 persen. Pertumbuhan tersebut ditopang sejumlah sektor mulai dari konsumsi, investasi dan ekspor.