sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Industri Manufaktur Tumbuh 5,58 Persen, Masih Jadi Penggerak Utama Ekonomi

Economics editor Nia Deviyana
06/11/2025 02:00 WIB
Pada triwulan III-2025, manufaktur tumbuh sebesar 5,58 persen (year on year/y0y), kembali lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,04 persen.
Industri Manufaktur Tumbuh 5,58 Persen, Masih Jadi Penggerak Utama Ekonomi. Foto: iNews Media Group.
Industri Manufaktur Tumbuh 5,58 Persen, Masih Jadi Penggerak Utama Ekonomi. Foto: iNews Media Group.

Pertumbuhan Subsektor Industri

Pertumbuhan manufaktur pada triwulan III-2025 ditopang oleh meningkatnya permintaan baik dari pasar domestik maupun luar negeri. 

Sejumlah subsektor industri bahkan menunjukkan pertumbuhan signifikan. Industri makanan dan minuman tumbuh 6,49 persen, terutama didorong oleh peningkatan produksi Crude Palm Oil (CPO) dan produk turunannya. 

Sementara itu, industri logam dasar mencatat lonjakan pertumbuhan hingga 18,62 persen, sejalan dengan meningkatnya permintaan ekspor untuk produk logam dasar, khususnya besi dan baja.

Selanjutnya, industri kimia, farmasi, dan obat tradisional tumbuh sebesar 11,65 persen, didorong kenaikan produksi bahan kimia dan barang kimia yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dan ekspor.

Begitu juga dengan subsektor industri mesin dan perlengkapan serta subsektor industri pengolahan lainnya, jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan juga mengalami pertumbuhan berturut-turut sebesar 11,74 persen dan 16,30 persen.

"Pertumbuhan yang solid di berbagai subsektor ini menunjukkan bahwa strategi pemerintah dalam mendorong industrialisasi sumber daya alam, perlindungan pasar domestik dari gempuran banjir produk impor, penguatan teknologi produksi, pengembangan tenaga kerja industri dan memperkuat ekosistem rantai pasok nasional telah berjalan efektif," kata Menperin.

Kementerian Perindustrian, kata Agus, terus berkomitmen untuk menjaga momentum positif ini melalui berbagai program, termasuk Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN), pengoptimalan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), pengembangan industri halal, transformasi industri hijau serta dukungan pada investasi berorientasi ekspor dan inovasi teknologi hijau.

(NIA DEVIYANA)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement