IDXChannel - Industri semen tengah menghadapi tantangan imbas penurunan daya beli masyarakat dan perlambatan proyek-proyek infrastruktur pemerintah.
Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Lilik Unggul Raharjo mengungkapkan kekhawatiran atas perlambatan pembangunan infrastruktur. Terlebih, pengurangan anggaran terhadap proyek infrastruktur nasional, khususnya di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Hal itu mulai terlihat dari penurunan volume penjualan semen di Kalimantan pada 2024, yang lebih rendah dari 2023.
“Hal ini disebabkan karena mulai melambatnya pembangunan seiring dengan kebijakan Pemerintah yang mengurangi anggaran untuk pembangunan terus proyek-proyek infrastruktur di Ibu Kota Nusantara,” kata Lilik di Jakarta, dikutip Senin (3/2/2025).
Data ASI menunjukkan penjualan semen dalam negeri mengalami kontraksi 0,9 persen menjadi 64,9 juta ton hingga akhir 2024, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 65,5 juta ton.