Sebaliknya, ekspor semen justru mengalami kenaikan 10,4 persen menjadi 11,9 juta ton.
Lilik melihat penurunan penjualan semen di pasar domestik disebabkan oleh melemahnya daya beli masyarakat di sektor konstruksi.
“Terpicu mulai melambatnya permintaan semen dari proyek-proyek Pemerintah baik di Jawa maupun wilayah lainnya seperti proyek pembangunan IKN di Kalimantan Timur,” kata dia.
Adapun saat ini kapasitas terpasang industri semen nasional telah mencapai 119,9 juta ton per tahun. Peta konsumsi semen nasional masih didominasi oleh semen kantong dengan proporsi 69 persen, sementara semen curah mencakup 31 persen.
Namun, konsumsi semen kantong justru mengalami penurunan sebesar 3,1 persen, sedangkan semen curah mengalami peningkatan 4,4 persen.
(Febrina Ratna Iskana)