IDXChannel - Masih tingginya inflasi Amerika Serikat (AS) pada Agustus 2022 mencapai 8,3 persen bakal berimbas ke negara-negara berkembang salah satunya Indonesia.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan bahwa inflasi Amerika Serikat (AS) pada bulan Agustus 2022 masih cukup tinggi. Tingginya inflasi AS akan berdampak terhadap minat investor hingga kinerja ekspor di negara berkembang.
"Inflasi di AS masih cukup tinggi. Jadi mempengaruhi minat investor dalam melakukan investasi di negara berkembang," terang Bhima kepada MPI, dikutip Rabu (14/9/2022).
Bhima mengungkapkan, kinerja ekspor yang paling terdampak dari tingginya inflasi AS adalah sektor tekstil khususnya seperti pakaian jadi.
"Inflasi di AS akan menurunkan kinerja ekspor khususnya pakaian jadi, alas kaki, dan bahan baku industri," ujarnya.