Nia Deviyana
IDXChannel - Inflasi AS turun menjadi 3 persen pada Juni 2023, lebih rendah dari ekspektasi. Angka ini juga menjadi tanda bahwa kenaikan suku bunga Federal Reserve mampu berdampak pada tekanan harga.
Melansir Financial Times, Rabu (12/7/2023), indeks harga konsumen melambat dari 4 persen pada Mei menjadi 3 persen, paling lambat sejak Maret 2021. Adapun secara basis bulanan harga naik 0,2 persen, dari dari 0,1 persen bulan sebelumnya tetapi kurang dari perkiraan para ekonom.
Ada penurunan yang lebih moderat pada inflasi inti, yang melambat ke tingkat tahunan ke 4,8 persen di Juni 2023, dari 5,3 persen. Harga inti, yang menghapus biaya makanan dan energi yang fluktuatif, naik 0,2 persen bulan ke bulan, dibandingkan dengan 0,4 persen di Mei.
Imbal hasil Treasury dua tahun, yang bergerak mengikuti ekspektasi suku bunga, turun ke level terendah dalam dua minggu setelah data Indeks Harga Konsumen (IHK) dirilis. Pasar berjangka masih memperkirakan kemungkinan besar kenaikan suku bunga pada Juli, tetapi mengurangi taruhan pada suku bunga yang lebih tinggi di akhir tahun.
Indeks saham AS dibuka menguat pada Rabu pagi waktu setempat dengan S&P 500 naik 1 persen pada awal perdagangan dan Nasdaq Composite melonjak 1,2 persen. (NIA)
