IDXChannel – Mobil asal China kini mulai menguasai industri otomotif di berbagai belahan dunia. Bahkan, sudah melampaui jumlah ekspor mobil Jepang. Bukan tanpa alasan, itu terjadi karena kualitas yang diberikan jauh lebih baik dengan harga yang lebih rendah.
Studi yang berjudul "The Road to Southeast Asia: A Study of Consumer Perceptions and Market Opportunities for Chinese Automotive Brands", menggali lanskap pasar mobil asal China di Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.
Studi ini mengungkapkan bahwa 40 persen dari percakapan online terkait dengan merek-merek China di Indonesia, berkisar pada harga produk dan layanan mereka yang kompetitif.
Sebanyak 29 persen berfokus pada teknologi dan inovasi, dan secara khusus menyoroti elektronik dan kendaraan.
Konsumen Indonesia juga sangat tertarik dengan fungsional dan desain dari produk China, serta ketersediaannya melalui saluran online dan offline.
Ditemukan juga minat yang cukup besar di kalangan konsumen Indonesia terhadap kendaraan listrik (EV). Hal ini dibuktikan dengan volume pencarian yang signifikan untuk kata kunci yang berkaitan dengan penghematan energi, mobil listrik, dan efisiensi energi.
Konsultan komunikasi Asia Tenggara, Vero, dan perusahaan manajemen pemasaran terpadu asal Tiongkok, WeBridge, mengungkapkan bahwa 33 persen konsumen Indonesia membeli mobil sebagai pilihan gaya hidup.
Selanjutnya, ditemukan 28 persen orang Indonesia membeli mobil atas alasan efisiensi berkendara. Sementara 15 persen di antaranya menyoroti pentingnya pilihan transportasi yang dipersonalisasi di kalangan konsumen Indonesia.
Merek-merek China juga dapat menggali lebih dalam untuk mengatasi masalah konsumen dalam adopsi kendaraan listrik, seperti infrastruktur pengisian daya dan sistem penukaran baterai yang nyaman," ujar Vice President IMC Consulting Vero, Quang Do, dalam keterangan tertulis, Kamis (4/1/2024).
Senior PR Executive di Vero, Dzikri Sabillah Anwar (Chiki) dan salah satu peneliti dalam studi ini mengatakan produsen asal China sangat agresif dalam melakukan pemasaran. Itu dilakukan melalui kemitraan strategis dengan beberapa pihak.
"Merek-merek mobil China dapat meningkatkan visibilitas mereka dengan berpartisipasi dalam berbagai pameran besar, atau menyelenggarakan acara-acara yang menawarkan kesempatan untuk mencoba mobil dan berinteraksi dengan perwakilan merek," ujarnya.
“Inisiatif offline ini membawa merek-merek tersebut berinteraksi secara langsung dengan audiens target mereka dan memberikan wawasan yang tak ternilai ke dalam perilaku konsumen,” sambungnya.