sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ini Alasan Pertamina Kembangkan Sustainable Aviation Fuel (SAF) untuk Pesawat Komersil

Economics editor Fahmi Abidin
29/07/2023 20:37 WIB
Pertamina akan kembali melanjutkan proses pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF) untuk pesawat komersil.
Ini Alasan Pertamina Kembangkan Sustainable Aviation Fuel (SAF) untuk Pesawat Komersil. (Foto: MNC Media)
Ini Alasan Pertamina Kembangkan Sustainable Aviation Fuel (SAF) untuk Pesawat Komersil. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – kembangkan inovasi bahan bakar ramah lingkungan, Pertamina akan kembali melanjutkan proses pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF) untuk pesawat komersil.

Dalam keterangan resmi Pertamina, yang dilansir pada Sabtu (29/7/2023), pihaknya klaim telah sukses melakukan uji statis SAF pada mesin jet CFM56-7B yang biasa digunakan pada pesawat komersil di fasilitas Test Cell milik GMF Aeroasia.

"Sebagai perusahaan energi Pertamina berusaha untuk terus menjawab tantangan global untuk memproduksi green fuel yaitu dengan memproduksi SAF untuk industri aviasi di Indonesia," kata Fadjar Djoko Santoso, VP Corporate Communication Pertamina.

Ditambahkan Fadjar, saat ini produksi SAF sedang dilakukan di RU IV Cilacap.

Pertamina saat ini sedang berupaya mendorong produk SAF untuk bisa digunakan pada pesawat komersil setelah sebelumnya di 2021 produk SAF telah berhasil menerbangkan pesawat militer berjenis CN 250.

Setelah kesuksesan hasil pengujian statis kali ini, selanjutnya produk SAF akan memasuki tahap pengujian selanjutnya yaitu Uji Ground Round dan Flight Test.

Dalam rangkaian uji coba ini Pertamina juga merangkul beberapa pihak seperti Research & Technology Innovation (RTI), Kilang Pertamina Internasional (KPI), dan Pertamina Patra Niaga (PPN) bersama dengan Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, ITB, APROBI, BPDPKS, LEMIGAS, BRIN, Garuda Indonesia dan Garuda Facility Maintenance.

Fadjar juga menyampaikan bahwa Pertamina memproduksi SAF melalui metode co-processing. Maksudnya dari metode ini adalah memproduksi green-fuel melalui proses pengolahan bahan baku minyak nabati dengan minyak bumi secara bersamaan menjadi green hydrocarbon, dalam hal ini menjadi bioavtur.

Upaya yang dilakukan Pertamina, dijelaskan Fadjar bahwa SAF dikembangkan sebagai salah satu upaya Pertamina menjalankan program transisi energi sekaligus untuk mencapai target NZE 2060.

“Produk SAF ini dikembangkan bersama lintas fungsi dan Subholding Pertamina, serta diproduksi oleh Kilang Pertamina. Kami yakin melalui sinergi yang sudah terjalin ini akan terus melangkah ke depan dalam mengembangkan SAF sebagai tonggak utama dan pengembangan Biofuel atau Green Energy di Indonesia," pungkasnya. (FHM)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement