Seperti diketahui, Rusia merupakan produsen minyak terbesar ketiga di dunia dan menjadi pemasok terhadap 11 persen kebutuhan minyak global, dengan tingkat konsumsi domestiknya hanya sebesar empat persen saja. Selain itu, Rusia juga produsen gas terbesar dan produsen batu bara ke enam terbesar di dunia.
“Perang akan menyebabkan melambungnya harga minyak dunia, gas dan batu bara. Harga minyak untuk jenis Brent sudah mencapai 101,68 dolar AS per barel,” ungkap Panutan.
Sedangkan dari sisi pertanian, lanjut Panutan, Rusia bersama dengan Ukraina merupakan pemasok 29 persen kebutuhan gandum global, 17 persen pasokan jagung dan 76 persen minyak goreng dari jenis bunga matahari.
Dari sisi industri manufaktur, Rusia memasok 35 persen kebutuhan paladium, 10 persen platinum, enam persen aluminium, lima persen nikel dan biji baja sebesar empat persen. “Kenaikan harga metal tersebut akan menyebabkan kenaikan biaya bahan baku, terutama untuk industri manufaktur otomotif dan elektronik,” tegas Panutan. (TSM)