Dia menambahkan jika China menghentikan produksi manufakturnya, maka bisa menimbulkan krisis di Indonesia bahkan efeknya akan terasa dalam hitungan hari.
"Krisis properti di China yang semakin parah turut memperburuk investasi di Indonesia," tambah Bhima.
Selain itu, psikologis investor akan terganggu karena pendanaan startup dari China cukup besar. Pada tambang nikel dan proyek infrastruktur, jumlah investor China juga tidak sedikit.
"Ekonomi Indonesia diperkirakan hanya tumbuh 4% apabila China alami resesi diakhir tahun ini," kata dia. (NIA)