IDXChannel - Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai apabila China mengalami resesi, maka dampak yang akan ditimbulkan terhadap Indonesia akan cukup besar. Bahkan lebih besar dibandingkan dengan dampak dari perang Rusia dan Ukraina.
Seperti diketahui, ekonomi China saat ini dalam kondisi yang kurang baik setelah merebaknya wabah Covid-19 di beberapa kota di Negeri Tirai Bambu Tersebut, apalagi dengan adanya kebijakan Zero Covid yang mengganggu aktivitas berbagai sektor industri.
"Dari segi ketergantungan impor Indonesia ke China sebesar 30% sementara pasar ekspor ke China porsinya 20%," ungkap Bhima kepada MPI, Minggu (9/10/2022).
Dia menambahkan jika China menghentikan produksi manufakturnya, maka bisa menimbulkan krisis di Indonesia bahkan efeknya akan terasa dalam hitungan hari.
"Krisis properti di China yang semakin parah turut memperburuk investasi di Indonesia," tambah Bhima.
Selain itu, psikologis investor akan terganggu karena pendanaan startup dari China cukup besar. Pada tambang nikel dan proyek infrastruktur, jumlah investor China juga tidak sedikit.
"Ekonomi Indonesia diperkirakan hanya tumbuh 4% apabila China alami resesi diakhir tahun ini," kata dia. (NIA)