Wahyu Dwi Anggoro
IDXChannel - China telah mengumumkan beberapa langkah untuk mendongkrak ekonomi dan mengeluarkan berbagai janji untuk memperbaiki iklim bisnis di tengah perlambatan pertumbuhan.
Dilansir dari Bloomberg (24/7/2023), para investor sejauh ini skeptis terhadap janji-janji tersebut. Mereka mengharapkan lebih banyak penjelasan pada pertemuan Politburo yang akan datang.
Berikut deretan pernyataan Beijing terkait stimulus ekonomi:
24 Juli: Investasi swasta
Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) berencana untuk mendorong investasi swasta di sektor utama seperti transportasi, air, energi bersih, infrastruktur, manufaktur, dan pertanian. Pemerintah akan mengeluarkan daftar proyek besar yang bisa didukung sektor swasta.
21 Juli: Konstruksi
Dewan Negara, diketuai oleh Perdana Menteri Li Qiang, menggenjot dukungan untuk sektor konstruksi. Lembaga itu mengatakan pemerintah akan meningkatkan pembangunan di wilayah perkotaan.
21 Juli: Mobil
NDRC merilis rencana 10 langkah untuk meningkatkan pembelian mobil, khusunya kendaraan listrik. Beijing berjanji menurunkan biaya pengisian kendaraan listrik dan memperpanjang keringanan pajak.
20 Juli: Mata uang
Bank Rakyat China (PBOC) menyesuaikan beberapa aturan untuk memungkinkan perusahaan meminjam lebih banyak dari luar negeri. Langkah ini diharapkan dapat menarik arus modal asing.
19 Juli: Bisnis Swasta
Pemerintah mengeluarkan komitmen untuk memperbaiki kondisi bisnis swasta. Janji tersebut mencakup 31 langkah, termasuk memperlakukan perusahaan swasta sama seperti badan usaha milik negara, berkonsultasi lebih banyak dengan pengusaha dalam menyusun kebijakan, dan memangkas hambatan yang dihadapi perusahaan.
