IDXChannel - Rencana pemerintah menggelontorkan subsidi kendaraan listrik hingga Rp80 juta per konsumen menjadi paradoks. Pasalnya, kalangan menengah dan kelas atas dinilai tidak pantas menerima bantuan tersebut di tengah pembatasan subsidi BBM hingga listrik.
"Mereka tidak membutuhkan subsidi. Yang butuh subsidi adalah masyarakat yang tidak mampu untuk membeli komoditas pupuk, listrik, BBM, dan lainnya. Ini kan paradoks. Pasalnya, subsidi untuk masyarakat menengah dan atas jor-joran, sementara subsidi untuk masyarakat yang tidak mampu malah ditahan-tahan,” ujar Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto dalam keterangan persnya, Selasa (20/12/2022).
Mulyanto mengecam sikap tidak adil pemerintah dalam mengalokasikan dana subsidi. Kepada masyarakat mampu, pemerintah dengan gampang menggelontorkan subsidi triliunan rupiah. Sementara untuk masyarakat kecil anggaran subsidi ditahan-tahan. Itu pun masih dikeluhkan dan terus dikurangi jumlahnya.